oleh Andika Hilman
Pandangan ini tidak datang hanya dari generasi seniornya, yaitu generasi milenial, generasi X, dan generasi baby boomer, tetapi juga datang dari gen-Z sendiri. Mereka merasa secara mental dan perspektif, ada perbedaan yang besar dengan generasi-generasi sebelumnya.
Ada beberapa hal yang dikaitkan oleh gen-Z, yaitu lebih suka dengan hal-hal instan. Saya sebagai orang yang datang dari usia perbatasan antara milenial dan gen-Z, punya beberapa pandangan kontradiktif mengenai hal ini.
Kita tahu bahwa gen-Z suka hal-hal instan karena mereka lahir di era gadget. Sebenarnya tidak masalah ingin mendapatkan sesuatu dengan cepat. Mengapa? Karena dengan begitu mereka akan cari cara yang paling cepat dan efisien untuk memecahkan suatu masalah. Hal ini juga bagus karena dengan begitu mereka tidak berlama-lama membuat rencana, tetapi langsung take action. Selain itu, hal ini berarti mereka punya tujuan yang jelas, bukan cuma luntang-lantung tidak jelas.
Namun kita semua harus ingat bahwa ada beberapa hal yang memang butuh proses, bahkan proses yang panjang dan berat. Gen-Z yang suka instan dapat memperhitungkan apakah proses yang lama tersebut cukup worth untuk dikejar, ataukah ia harus segera ganti haluan. Namun jangan jadikan hal ini alasan untuk mudah menyerah. Kita juga harus punya tujuan yang jelas, fokus ke tujuan tersebut, dan jangan cepat berubah hanya karena terbentur ketidaknyamanan.
Kesukaan dengan hal instan ini menjadi baik jika hal ini membuat gen-Z jadi cepat mengeksplor apa yang dia suka. Sebanyak-banyaknya dan tidak ditunda. Kemudian cepat menentukan tujuan hidupnya, lalu fokus untuk menjalani prosesnya. Nikmati juga perjalanannya, tidak hanya hasilnya.
Jangan jadikan gen-Z dan mental instannya jadi sebuah kekurangan, tetapi gunakanlah sehingga hal tersebut menjadi sebuah kelebihan.
Comments
Post a Comment