Marah

"...Pandai mengelola emosi adalah ciri-ciri seseorang yang memiliki kecerdasan emosional (EQ) tinggi. Emosi kebanyakan dipengaruhi oleh kondisi dominan seseorang dalam menghadapi masalah kesehatan, suasana rumah, cara mendidik anak, hubungan dengan para anggota keluarga, hubungan dengan teman sebaya, inspirasi orang tua, persoalan pekerjaan, persaingan tidak sehat dan perlakuan tidak wajar. Emosi negatif adalah emosi yang identik dengan perasaan tidak menyenangkan dan bisa membangkitkan perasaan negatif. Contohnya takut, sedih, kecewa, gelisah, bersalah, dan lain-lain."


Marah
dirangkum oleh Adi Suprayitno

Di saat marah kelenjar adrenal akan memproduksi hormon adrenalin dan hormon stres, yaitu kortisol dan noradrenalin melebihi kebutuhan. Semua hormon tersebut yang menyebabkan rasa ingin marah, menyakiti orang lain, jantung berdebar, dada sesak, dan gejala fisik lain.

Dalam kondisi normal sebetulnya hormon Adrenalin dan noradrenalin berfungsi untuk meningkatkan detak jantung dan kekuatan kontraksi jantung, meningkatkan aliran darah ke otot dan otak, serta membantu metabolisme glukosa juga menjaga kestabilan tekanan darah.

Dalam kondisi marah, darah yang biasanya mengalir ke perut dan usus akan berubah arah ke otot dan menyebabkan ketegangan. Maka dari itu, di saat marah seseorang cenderung melakukan gerakan fisik yang tidak terkendali.
Jadi kemarahan dapat memperlambat kerja sistem pencernaan, sehingga energi yang banyak terpakai untuk marah menjadi tidak tergantikan oleh energi baru, karena metabolisme yang tidak sempurna tersebut. Oleh karena itu terlalu sering marah bisa membuat imun tubuh menurun dan seseorang mudah terserang penyakit.

Ketika seseorang marah, darah akan langsung mengalir ke frontal cortex yang berperan sebagai pusat kognitif. Hal ini bisa mengurangi kemampuan berpikir secara rasional sehingga bertindak tidak rasional dan mengakibatkan penyesalan. 

Saat marah, tekanan darah, suhu tubuh, kecepatan napas, detak jantung juga meningkat dan pupil mata akan melebar. Ini yang terjadi pada tubuh ketika sedang marah dalam satu waktu. Jadi perlu diwaspadai jika sering marah-marah bisa merusak kinerja jantung.
Menurut penelitian para ahli psikologi jika seseorang marah, maka sedikitnya 500 sel syaraf otak akan mati. Padahal tidak ada regenerasi pada sel syaraf otak yang mati.
Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau suatu kejadian tertentu. Sedangkan, marah merupakan salah satu bentuk emosi. Manusia memiliki 6 emosi dasar, antara lain: senang, sedih, marah, takut, kecewa, dan jijik.
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak. Seseorang cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Sistem limbik seseorang masing-masing tidaklah sama.

Emosi kebanyakan dipengaruhi oleh kondisi dominan seseorang dalam menghadapi masalah kesehatan, suasana rumah, cara mendidik anak, hubungan dengan para anggota keluarga, hubungan dengan teman sebaya, inspirasi orang tua, persoalan pekerjaan, persaingan tidak sehat dan perlakuan tidak wajar.

Emosi negatif adalah emosi yang identik dengan perasaan tidak menyenangkan dan bisa membangkitkan perasaan negatif. Contohnya takut, sedih, kecewa, gelisah, bersalah, dan lain-lain.

Pandai mengelola emosi adalah ciri-ciri seseorang yang memiliki kecerdasan emosional (EQ) tinggi.

Marah adalah sifat tercela yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu sifat ini dilarang oleh Islam. Sudah seharusnyalah kita berusaha mengendalikan sifat ini. Marah akan menutupi pikiran sehat seseorang.
Dalam Islam, marah adalah perbuatan yang dilarang karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Al Quran dan hadits menganjurkan umat Islam untuk senantiasa menahan marah.
Innallaha ma’asshobiriin, Allah bersama dengan orang-orang yang sabar. 
(Alquran Surat Al Baqarah ayat 153)

Dalam kondisi pikiran tidak sehat maka seseorang sulit mempertimbangkan perilaku mana yang baik atau merugikan bahkan membahayakan. Hanya penyesalan nantinya yang akan diperoleh dari tindakan-tindakan tersebut.

Melansir Better Help, penyebab orang marah umumnya karena merasa diremehkan, diperlakukan tidak adil, disakiti, terancam, diserang, gagal mencapai tujuan, frustasi, tidak berdaya, atau putus asa.

Dari Abi Ayub al-Anshariy, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam di mana keduanya bertemu lalu memalingkan muka satu sama lain. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam."(HR. Muslim)
Larangan ini dibuat karena marah bisa menjadi penyebab putusnya tali silaturahim.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra ayat 7 yang artinya:
"Jika kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula."

Semoga artikel ini dapat membantu kita untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola emosi.
Salam sehat dari Adi Suprayitno.

Comments