Gula

"...Penyakit berbahaya yang ditimbulkan akibat gula adalah Diabetes, Sirosis hati dan Jantung. Nah sekarang kita sudah tahu bahwa sangat penting untuk menghindari kebiasaan mengkonsumsi gula yang berlebihan, terlebih lagi otot dan otak kurang beraktifitas."


GULA
ditulis oleh Adi Suprayitno

Gula pasir adalah pemanis yang selalu dikonsumsi oleh manusia. 

Gula pasir yang disebut sebagai Sukrosa, dalam unsur kimianya tergolong sebagai disakarida.
Ketika dikonsumsi Sukrosa ini terpecah menjadi monosakarida, yaitu Glukosa dan Fruktosa.
Gukosa yang tinggi kalori ini diproses bersama insulin di dalam darah menjadi energi, sedangkan Fruktosa harus diproses terlebih dahulu di organ hati (liver).
Energi yang terbentuk akan digunakan untuk mendukung kinerja dan fungsi semua organ tubuh. Jika energi tidak dibutuhkan maka sisa kalori yang tidak diubah menjadi energi akan disimpan di dalam tubuh di jaringan lemak.

Metabolismenya sebagai berikut:
Gula yang dikonsumsi dari makanan dan minuman, diserap oleh usus sampai ke aliran darah. 
Ketika ada kenaikan gula darah, maka Pankreas melepaskan hormon insulin, tujuannya agar Glukosa dapat masuk ke sel tubuh dan diubah menjadi energi.
Sedangkan Fruktosa mengikuti aliran darah menuju organ hati untuk dipecah menjadi Glukosa, Trigliserida, Asam urat dan zat-zat radikal bebas lainnya.

Apabila Gula pasir dikonsumsi secara berlebihan, maka bisa terjadi hal-hal seperti berikut.

1. Glukosa
Kadar gula darah akan naik karena hormon insulin tidak dapat mengimbangi jumlah Glukosa yang terus menerus bertambah.

Kelebihan kalori dalam Glukosa akan tersimpan sebagai jaringan lemak yang mengakibatkan kegemukan bahkan Obesitas.

“Karena kalori yang diperoleh dari makanan dan minuman lebih besar dibanding kalori yang dibutuhkan tubuh dalam beraktifitas, maka kelebihan kalori tersebut akan diubah menjadi lemak, yang akan memicu kegemukan”

Jika hormon insulin dipacu terus menerus , maka Pankreas akan mengalami gangguan bahkan kerusakan pada sel beta. Sehingga dengan demikian hormon insulin justru menurun atau bahkan tidak ada sama sekali.

Atau jika jumlah hormon insulin terlalu banyak di dalam darah justru memungkinkan terjadinya resistensi insulin, yaitu sel tubuh mengabaikan sinyal dari hormon insulin tersebut sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel tubuh.

Akibatnya kadar gula darah akan naik dan memicu terjadi penyakit Diabetes tipe 2. 

Kandungan Glukosa tinggi selain terdapat pada Gula pasir juga terdapat pada semua makanan berkarbohidrat, seperti Nasi, Mie, Roti, Sereal, Ubi jalar, Singkong, Jagung, Kentang, Sagu dan lain-lain.

2. Fruktosa
Hasil akhir dari proses pemecahan Fruktosa di organ hati adalah Glukosa, Trigliserida, Asam urat, dan beberapa Zat radikal bebas lain.

Dengan mengkonsumsi Fruktosa terlalu banyak bisa menyebabkan penumpukan trigliserida di organ hati.
Pengendapan lemak ini akan merusak fungsi organ hati, dan dalam jangka panjang kondisi ini berpotensi menyebabkan penyakit perlemakan hati non-alkoholik.

Penumpukan trigliserida juga bisa memicu timbulnya plak di pembuluh darah yang menyebabkan penyakit jantung.

Zat radikal bebas yang dihasilkan dari pemecahan Fruktosa ini juga dapat merusak struktur sel, enzim, dan bahkan gen.

Selain itu dengn meningkatnya kadar asam urat dalam darah dapat menyebabkan penyakit asam urat dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Fruktosa tidak menekan nafsu makan seperti halnya glukosa, sehingga mungkin saja nafsu makan tetap tinggi meskipun sudah mengkonsumsi Fruktosa dalam jumlah banyak.

Fruktosa ini selain terdapat pada Gula pasir, juga terdapat pada buah-buahan tertentu yang rasanya manis.
Dan yang terbanyak adalah berasal dari pemanis yang digunakan pada produk makanan dan minuman, terlebih lagi jumlahnya tidak terkontrol jika diproduksi tanpa label kemasan. 
Fruktosa banyak digunakan karena rasanya lebih manis dari pada Glukosa.

Oleh karena itu maka dilarang mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula terlalu berlebihan dan terus menerus.

Penyakit berbahaya yang ditimbulkan akibat gula adalah Diabetes, Sirosis hati dan Jantung. 

Sel-sel organ hati yang rusak digantikan dengan sel baru berupa jaringan parut sehingga menjadi sirosis hati.
Maka kerusakan sel selanjutnya harus dicegah agar tidak berkembang menjadi kanker hati, karena sesungguhnya jaringan parut itu adalah tumor jinak.

Nah sekarang kita sudah tahu bahwa sangat penting untuk menghindari kebiasaan mengkonsumsi gula yang berlebihan, terlebih lagi otot dan otak kurang beraktifitas.

Terima kasih telah membaca artikel ini.
Salam sehat Adi Suprayitno.

Comments