Hasad


HASAD
Oleh Adi Surayitno

"'Sungguh mengerikan.'
Hati2 dengan penyakit hasad , karena bisa memakan amal ibadah seseorang bahkan sampai di akhirat." (Ustadz Somad)

"Apakah penyakit hasad itu?
Itulah rasa dengki."
(QS Al Falaq)

Hasad adalah bahasa arab yang berasal dari kata hasada- yahsidu- ihsid, yang artinya adalah iri dan dengki. Imam Nawawi menjelaskan lebih lanjut mengenai hasad, yakni memiliki angan-angan agar kenikmatan milik orang lain hilang dari dirinya.

Hasad berawal dari sikap tidak menerima nikmat yang diberikan Allah kepadanya, karena ia melihat orang lain diberi nikmat yang dianggap lebih besar. Hasad pun bisa timbul bila seseorang menganggap dirinya lebih berhak mendapatkan nikmat dibanding orang lain.

Perangai terendah dari orang yang terkena penyakit dengki atau hasad yaitu dia tidak ridha dengan ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang diberikan kepada saudaranya.

“Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR Abu Dawud).

Salah satu contoh perilaku hasad adalah tidak senang terhadap kesuksesan/ keberhasilan orang lain. Timbul perasaan untuk mencelakakan orang lain karena ingin lebih unggul dari orang lain.

Orang yang memiliki penyakit hasad, hidupnya akan senantiasa gelisah dan jarang sekali tenang, sebab ia selalu susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah.


Wahb bin Munabbih ra pernah mengatakan, bahwa orang yang hasad memiliki tiga tanda dalam dirinya, yakni:
- Melakukan ghibah saat (orang yang dihasadi) tidak berada di hadapannya. 
- Memuji (orang yang dihasadi) saat berada di hadapannya. 
- Merasa gembira dengan musibah (yang menimpa orang yang di hasad).

Sahri menjelaskan dalam buku Mutiara Akhlak Tasawuf, akibat dari hasad tidak hanya berbahaya di dunia, tetapi juga di akhirat. Menurutnya, orang yang memiliki penyakit hasad tidak akan pernah merasa puas dengan nikmat yang Allah berikan dan selalu mengharap kejelekan dan kesengsaraan orang lain.

Beberapa cara untuk menghindari rasa hasad adalah:
- Memperbanyak ibadah. Ibadah, merupakan cara yang paling tepat untuk menghindari hasad.
- Memperbanyak rasa syukur. Selalu bersyukur atas nikmat yang kita miliki merupakan langkah yang paling ampuh untuk menghindari sifat hasad. 
- Bersikap rendah hati. Barang siapa yang memelihara sifat rendah hati (tawadhu)/ tidak sombong maka akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
- Biasakan untuk berprasangka baik. Secara medis berprasangka baik dapat memicu hormon bahagia, yaitu Sirotonin, Dopamin dan Endorpin.
- Bersilahturahim. Seseorang bisa merasa dengki karena ia tidak bergaul dengan baik dengan lingkungan sekitar. Cara menghilangkan sifat hasad salah satunya dilakukan dengan mempererat silaturahim. Ketika silaturahim terjalin, akan membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih peka terhadap keadaan sekitar.

Kata Hasad di dalam Al Qur’an terdapat di Surat Al-Baqarah ayat 109-110, Surat Al-Falaq ayat 1-5, Surat Al-Fath ayat 15-16 dan Surat An-Nisaa' 32.

Jadi hasad ialah rasa benci dalam hati seseorang terhadap kenikmatan orang lain dan disertai dengan maksud agar nikmat itu hilang atau berpindah kepadanya. Hasad merupakan sifat tercela, hukumnya haram karena dapat merugikan orang lain.

Penyebab penyakit hati dalam Islam yang pertama tentu saja karena kurangnya keimanan kepada Allah SWT. Hati yang tidak memiliki keimanan kepada Allah maka akan diselimuti dengan keburukan dan timbul penyakit-penyakit hati.

Terima kasih telah membaca artikel ini
Salam persaudaraan Adi Suprayitno.

Comments